Minggu, 27 April 2014

TEATER DAN SAYA

teater adalah bagian dari jiwa saya...itu dulu...
sekarang, mungkin sudah berbeda. saya dan dia sudah semakin jauh. saya seakan sudah tidak mengenalnya walaupun dulu memang kami kurang begitu mengenal. seandainya saya bisa memutar waktu, saya akan lebih mengenalnya lebih dekat.
sekarang, saya merasa asing. kami tidak seperti dulu lagi..
ada jarak yang memisahkan..
dan jarak itu semakin hari semakin jauhhhh...membuat saya terasing dan semakin asing di rumah sendiri.
teater bagi saya adalah tempat belajar. dia mengajarkan saya tentang cinta dan hidup..persahabatan..impian..masa depan..
saya tahu tidak semua orang suka teater. katanya teater itu terlalu bebas..untuk anak muda..terlalu amburadul..jorok, tidak pernah mandi...dan kata-kata negatif lainnya...dan tidak jarang pula para mahasiswa yang tidak mengenal teater bilang.."Apa itu teater? bikin masa depan suram."
mendengar itu telinga saya memanas. saya tidak terima. orang dengan enteng dan mudah mengatakan hal itu. mereka belum kenal saja dengan teater. tidak ada yang salah dari teater. hanya orang-orang yang terlibat di dalamnya saja yang salah. sebenarnya, tanpa kita sadari pun setiap hari kita sudah berteater..dan kita adalah aktornya..lalu siapa sutradaranya? Tuhanlah sutradaranya...Ia mengatur hidup dan mati manusia..mengatur segalanya..
saya rindu hidup saya yang dulu..walau waktu tak kan kembali..hidup harus tetap berlanjut..dan teater adalah bagian hidup yang tak pernah saya lupakan..di sana saya mengenal CINTA hingga sekarang..teater tetap di hati saya..

Sabtu, 26 April 2014

CINTA ALAY GUE...

"huh...sebenarnya saya tidak mau alay alias lebay..tapi...mau gimana lagi..."
"Lha kenapa tho?"
"Berapa tahun..? bayangkan saja,...bertahun-tahun..sampe jadi panuan..sampe jadi akar...mengakar dalam hati saya yang paling dalam.."
"Iya, kenapa?"
"Pokoknya gitu.."
"Ah, kamu sudah gila..stresss..."
"Saya memang sudah stress gara-gara kamu..."
"Gara-gara saya?"
"Ya, gara-gara kamu..kamu tidak tahu diri, kenapa kamu selalu nongol di hati saya..setiap hari..memangnya saya ini tukang parkir..? sehingga kamu selalu parkir di hati saya.."
"Hmmmmm.."
"kok cuma hmmmm...?"
"Ya, saya tidak tahu,,g bilang sih,,..!!"
"Memang saya wanita apaan...? saya masih punya adat dan itu harus saya pegang terus.."
"Tapi, agama tidak melarang..?""
"agama memang tidak melarang, tetapi hati saya yang melarang....karena itu, saya tidak tahan..tapi, susah rasanya mau bilang..kalao saya sangat sayang..sangat sayang, bahkan di dalam doa-doa saya..saya selalu berdoa pada Tuhan semoga kau jadi orang yang lebih baik dan berjodoh dengan saya...saya sampai menangis jika ingat kau.. apakah saya kurang romantis..setiap hati saya mengatakan bahwa saya harus bilang kalau saya love you so much...tapi apa pantas kau dapat cinta suci dan sejati saya?"
"Cinta sejati kau bilang?"
"iya, cinta sejati..cinta sejati sampai akhirat..saya mau bilang saya ingin menjadi bidadari surgamu..."
"Waw..."
"Waw...? waw..? oh..sangat menyebalkan....kau tahu..betapa besarnya saya..sampai kurus badan saya..sampai orang-orang mengira saya tidak pernah makan..padahal harta saya cukup untuk membeli makan di restoran mahal..dan kau bilang wawwww? sungguh terlalu..sedih hati saya mendengarnya....Dan, setiap kali ada laki-laki yang melamar saya..hati saya menolak,,dan bibirpun tak bisa menahannya untuk bilang..'tidak,.maaf...saya belum bisa..' betapa menyesalnya hati saya mengatakan hal itu..saya ingin segera menimang bayi mungil yang akan menjadi pelita dan pelipur lara...kau tak tahu perasaan saya...bisakah kau tahu tanpa saya duluan yang harus mengatakannya? bisakah? saya ingin sekali tahu kabar kau di sana..apakah kau sudah sulat..apakah kau makan dengan baik...apakah kau bekerja dengan baik...apakah kau..bahagia?..apa yang ingin saya harapkan kecuali kebahagian kau....kalau kita tidak bisa bersama mengapa kau masih sendiri? itu membuat saya ingin dekat dengan kau..menikahlah...kalau memang kita tidak bisa bersama..kalau hati saya remuk itu hanya sebentar...saya yakin saya akan baik-baik saja..."
"Lantas?"
"Lantas..? beranikah kau mengarungi hari-hari terkhir di dunia ini bersama? bergandengan tangan dan berjabat tangan..dan akhirnya kita dipertemukan di surga sebagai pasangan abadi?"
"hmmmm...(diam..).."
"lagi-lagi kau hanya diammm..diammmm..diammmm dan menghilang...sampai kapan????,,sampai umur di ujung ubun-ubun?
 





Selasa, 08 April 2014

sepenggal Babak Bangun Pagi...

"Senyum kita adalah tanda tanya."
"Kau mulai mengigau...bangunlh..hari sudah mulai siang..raja siang sudah siap pergi ke kantor.."
"Alah..dia baru mandi.."
"lihatlah di sana..dia sudah mulai pakai dasi..rambutnya sudah disisir rapi.."
"Ahh..tapi aku masih malas...aku belum siap beranjak dari tempat tidurku.."
"Jangan malas..jangan jadi pemalas..badan harus segera ditegakkan biar kita bisa makan..."
"Ayolah..segera bergegas..."
"aku sudah bosan bangun pagi...aku ingin bangun lebih siang...aku ingin sang raja marah padaku.selama ini  dia tidak pernah marah. ia hanya tersenyum dan terus  tersenyum.."
"Kau sudah bosan hidup rasanya?"
"Bukannya begitu, sekali ini saja biarkan saya tidur lebih lama..saya takut besok tidak bisa tidur lagi..karena sang waktu telah berhenti"
"Janganlah kau berkata  bergitu...meskipun hari akan segera berakhir kita harus tetap bekerja..jangan putus asa..Tuhan tidak suka itu"
"Tuhan? Tuhan katamu? di mana Tuhan..saya tidak bisa melihatnya di sini.."
"Kau semakin lancang..sungguh berani benar kau mengatakan begitu.."
"saya hanya sedikit khilaf..jangan kau marahi saya.."
"Habis...kau sunguh terlalu...kau berani pada Tuhan"
"Apa kua kira saya sebenarnya tidak takut pada Tuhan..? saya sangat...saya takut Tuhan akan memasukkanku ke neraka. saya takut..."
"Jadi, kalau kau takut Tuhan..cepatlah bangun...bangun...sang jago sudah bertengger dan dia juga sudah pergi ke kantor jam 5 tadi..."
"Itukan memang tugasnya..."
"Ah..kau semakin banyak omong...pergi sana! kau mengganggu kenikmatan tidurku..lebih baik kau ganggu saja para koruptor itu...ambil dan gasak saja semua harta mereka..!
"Kalau mereka kelaparan?"
"Ya, itu urusan mereka..sudah pergi..biarkan mata saya terlelap sejenak..ia harus istirahat..karena sejak kemarin matanya belum istirahat..ia terlalu lelah melihat kenyataan dan kejahatan di dunia ini. sungguh..ijinkan mata saya untuk tidur...ia juga punya hak seperti kau..."
"Sudah saya peringatkan, bangunlah..banjir sudah datang..tsunami juga sudah datang...tanah longsor dan bermacam-macam bencana alam sudah pada datang...kau mau tetap di sini? di tempat busuk ini..?"
"jangan main-main kata saya...itu sudah terjadi,,tidak mungkin akan kembali lagi...jangan mengacau kau Bung,,,"
"tidan, Bung..saya tidak mengacau, tetapi mereka yang mengacau..."
(SUARA KENTONGAN DI MANA-MANA..ORANG-ORANG BERTERIAK..."BANJIR..TANAH LONGSOR..KEBAKARAN..JEMBALITAN...COBLOSAN....AYO..SERBU.....
"masih subuh, BUng...jangan teriak...nanti dikira maling.."
"....?????"
"eitttt...belum subuh..masih sore ini...'
"aduhhhhh/...ternyata masih malam,,"
"mengigau semua..edan semua...."
(semakin malam..semakin pagi..semakin sayuuuu")