Selasa, 22 Desember 2009

hai...kita selalu mengatakan ayo to...
aku serasa menjadi pencundang dalam diriku sendiri!
oh..menyebalkan! ingin rasanya muntah, pergi jauh menginggalkannya. tapi apa? ternyata aku hanya menjadi pengecut! tak mampu berkomunikasi dengan benar! oh..hanya ini yang aku tulis di blog. sumpah serapah dan maikan buat diriku sendiri. kenyataannya semua orag punya potensi untuk lebih baik. tapi apa? hanya kesombongan yang rajai diriku. seperti manusia yang tahu adat saja. aku tak ingin seperti ini!

Senin, 21 Desember 2009

doa

Allah,..mengapa ada yang mengganjal di hatiku? rasa yan tidak mengenakkan. ingin rasanya mengakhiri semua ini, cepat berlalu dan berganti kapal baru karena sudah beberapa kapal aku tertinggal, namun kapal yang ini masih membebaniku dan masih ada awak yang aku pikul. Allah, tak ingin aku menjadikannya beban, tapi terasa berat dan menyiksa. tak ingin bergitu. Allah senandung cinta dalam hatiku masih membekas di kapal ini. mungkinkah aku terlalu cinta, hingga aku ingin segera berlari darinya? tak ingin aku jadi pengecut, tapi sakuku belum usai. ingin aku segera menyelesaikannya biar segera aku bebas lepas. tapi bisakah itu? ataukah lebih berat ya Allah. berikanlah kepadaku jalan terang, jalan kemudahan, yang terbaik untuk semua orang. jadikanlah hambamu ini pemimpim yang bisa diperacaya, pemimpin yang bertanggung jawab, pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang bisa menjadi contoh, pemimpin yang dicintai semua orang. masih adakah kesempatan buatku Allah? aku ingin mengerjakan tugasku di kampus dan organisasi, juga di rumah dan masyarakat. Allah hanya kepadamu hamba memohon...hanya kepadaMu...hanya kepadaMu..

Senin, 17 Agustus 2009

ada temaram yang sedang bergoyang
dia melambaikan indah lekuk tubuhnya
bergoyang,,,,,dan terus bergoyang...
bidadari
alangkah paras nan cantik dirimu
elok
kau sebarkan berjuta aroma cinta
dan membuatku bergetar jadinya...

Jumat, 03 Juli 2009

aku adalah diriku
seperti burung yang ingin terbang tinggi menggapai mimpi. seperti bidarari
sumpah..
sampaikan senyummu yang paling indah..
dengan sejuta berkah dan kedamaian
dengan rasa yang tak pernah padam
lalu kau tuliskan
sebait puisi
yang indah pula
jangan menangis
lelahmu kan kupinggul
agar kau tak rasa capai itu
tersenyumlah..

kesunyian..

kalaupun kesunyian itu indah..
biarkan mewangi dan terbang
bagai angan yang tak pasti
kalau raga pergi
biarkan pergi...

Rabu, 01 Juli 2009

halllo...bukakan pintu...!!
cepat!! sebentar lagi hujan...
ayo! cepat!!!
kalau tidak badai akan menghajarku habis-habisan...!!
ayolah kawan...
tolong aku...
biarkan aku masuk..

Senin, 22 Juni 2009

kepadamu kekasih

kepadamu kekasih...

ingin ku lihat kau bangun dengan senyum yang indah
bila kau sedih
ingin ku berikan pundakku dan kau keluarkan keluh kesahmu
biar langit berucap apa
takkan ku hiraukan ia
ku ingin kau bergerak
berlari dan kau petik mimpi-mimpimu

Kamis, 02 April 2009

dear my sister

Dear My Young Sister


Assalamualaikum warohmatuallahiwabarokatuh,

Salam Budaya!!

Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin.
Tak terasa kita sudah dewasa atau harus merasa dewasa. Kadang aku berpikir apakah kita sudah dewasa? Apakah pantas disebut demikian? Kalau ya, terus dewasa itu seperti apa? Hidup lepas bagai burung terbang tinggi, orang yang rambutnya mulai putih dan keriput-keriput telah nampak di kulitnya? Entahlah, tapi dewasa itu pasti akan terjadi dan kita akan tahu artinya nanti. Pasti itu. Semakin bertambah umur, semakin banyak pengalamannya dan semakin bijaksanalah kita.
Bagaimana dengan kuliahmu? Pengalaman itu penting, namun pengakuan dari sebuah akademika juga penting, paling nggak buat bekal ke depan, meskipun belum tahu mau jadi apa kita.
Tuntutlah ilmu seperti kita mengisi air dalam gelas yang bocor, karena tak kan pernah penuh gelas itu, dan semakin hauslah kita dibuatnya.
Ingat adikku tak ada pengorbanan yang sia-sia. Boleh sekali-kali kita menoleh ke belakang, tapi kita harus ingat ke depan, tentukan langkah dan tujuan yang kongkret, jangan hanya bayang-bayang di atas mega. Walau susah sekarang, senanglah kemudian.
Saat merasa senang maupun susah selalu ingat pada-Nya. Hidup itu selalu berputar, kadang di bawah, kadang di atas. Tak semua jalan itu rata, dan tak semua jalan itu lurus. Ada saja yang menyapa dan memberi senyum, namun ada juga yang acuh dan menaruh kebencian. Tak apa adikku, itulah hidup.
Oh ya, bagaimana dengan cinta? Adakah yang mengisi hatimu? Biarkan cinta itu tumbuh subur karena Allah. Kadang cinta itu seperti madu, namun juga seperti racun dan pil pahit.
Kau ingat orang tua, adik-adik serta saudara-saudara kita ? Mereka itu seperti semangat yang terus menyengat dalam setiap nafas dan keringat. Tulus ikhlas serta doa mereka tak pernah jemu tercurahkan buat kita. Semoga Allah memuliakan mereka di dunia dan akhirat. Amin.
Tak ada yang bisa aku berikan kepadamu, selain doa dan doa.
Oh ya, masih tak sukakah kau dengan mandi?
Ingat, kebersihan itu sebagian dari iman…..
Walaupun solatku terkadang tak tentu, namun aku ingin mengatakan kalau solat itu penting, bahkan sangat penting. Kata orang kiamat itu sudah dekat. Aku tak ingin menakutimu, tapi itulah faktanya. Maaf.

Sudah cukup dari sistermu ini.
Maaf kalau sok puitis atau (romantis)….he…he…
Sekilas saja ingin menulis surat buatmu
My Young sister yang terkadang membuatku iri karena semangatnya.

Wassalamualaikum warrohmatuallahiwabarokatuh

Surakarta, 30 Maret 2009

Rabu, 25 Februari 2009

sepenggal cerita masa lalu

SMP>>

pagi bernyanyi, burung-burung terbang
suara jangkrik dan bau rumputan, mewangi
celoteh remaja- remaja riangnya
telapak kaki menyentuh tanah, ketika hujan
air sungai meluap, bising nyaring
percak percik embun
berlarian mengibas kulit

tak elak indah..

Sabtu, 07 Februari 2009

kehidupan

kata orang..hidup ini sudah susah, ngapain dibuat susah...tapi benar nggak sih?
jangan-jangan isapan jempol doang..ya...ya...kalau kita mendramalisir kehidupan, tidak mensyukuri nikmat Tuhan...itulah ungkapan yang paling tepat buat dia. kalau udah nggak kuat menghadapi hidup, ngapain hidup. Eittsss...no..no! nggak boleh ngomong kayak gitu! hidup itu indah, hidup itu anugerah...kita nggak boleh nyerah gitu aja dong...this is life! itulah hidup! penuh perjuangan, dan memang harus diperjuangkan..iya to! 

iya..mbakyu...

hidup itu indah, dan semakin indah jika ada kamu!

Selasa, 13 Januari 2009

NAskah pendek"The Brothers"

Naskah pendek

“The Brothers”

 

TERLIHAT DUA ORANG SEDANG BERCAKAP DI ANTARA REMANG MALAM

  1. Brother 1: Apa kau  mendengar kalau lubang itu terbuka lagi?
  2. Brother 2: lubang yang mana?
  3. Brother 1: lubang itu....
  4. Brother 2: Ah, aku lupa!
  5. Brother 1: Kau ini memang pelupa!
  6. Brother 2: Maklumlah, aku kan sudah tua. Umurku sudah berabad-abad lamanya.
  7. Brother 1: Kau ini suka mengigau. Eh, itu! Lubang.. Dulu, ketika masih kecil. Saat kita merasa bersalah dan ingin sendiri! Aku atau kau suka melamun di sana.  Ingatkah kau? Kalau hal itu terjadi, Ayah dan ibu sampai kebingungan mencari.  Ingat?
  8. Brother 2: Ya! Ibu sampai pingsan! Dan paman Joni juga ikut pigsan. Kasihan sekali, tapi aku ingin tertawa…ha..ha. Aku ingat ketika pertama kali ke sana. Itu, gara-gara kau. Karena takut ke kamar mandi, kau ngompol, dan kalau ibu mengetahuinya pasti  sangat marah besar. Lalu kau kabur dari rumah. Memangnya aku tidak tahu. Diam-diam aku mengikutimu. Kau seperti orang yang sedang kebingungan, ke sana, ke mari tak tentu arah. Kemudian kau masuk ke suatu tempat.
  9. Brother 1: Dan kau diam saja? Kau tidak khawatir padaku?
  10. Brother 2: Untuk apa? Untuk pengecut sepertimu? Orang yang tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan!  
  11. Brother 1: Aku takut ibu marah. Ibu mengatakan akan  mengurungku di kamar mandi, kalau aku ngompol lagi. Di sana kan banyak kecoanya. Aku jijik dan alergi sama kecoa.   
  12. Brother 2: Hanya karena kecoa, kau malam-malam pergi sendirian. Kau tak takut ada penjahat? Misalnya penculik. Dia akan membawa dan menjadikamu budaknya, atau lebih parah lagi, dia akan menjualmu pada orang asing. Otakmu yang mungil itu akan dikeluarkan. Ususmu..jantungmu..ginjalmu..semua organ dalam  tubuhmu akan dikeluarkan dan dijual pada mereka yang butuh dan punya uang banyak!  
  13. Brother 1: Kau ini saudara yang tak tahu adat! Senang sekali menghiburku dengan lelucon yang menyebalkan.
  14. Brother 2: Tapi, aku benar bukan? Ayah dan ibu, para kerabat serta para tetangga melarang anak kecil pergi malam-malam! Nanti ada penjahat atau hantu!
  15. Brother 1: Ya, hantu dan penjahatnya itu kau!

TERDENGAR SESEORANG MEMANGGIL-MANGGIL 

  1. Orang: Wen…Wen….Wen..
  2. Brother 2:  Kau mendengar sesuatu?
  3. Orang: Wen…Wen…
  4. Brother 2: Kau dengar tidak?
  5. Brother 1: Apa?
  6. Brother 2: Seseorang memanggilmu!
  7. Brother 1: Aku tidak mendengar sesuatu pun.
  8. Orang: Win..Win...Win..
  9. Brother 2: Sekarang dia memanggilku.
  10. Brother 1: Benarkan, kau sendiri hantunya!
  11. Brother 2: Bukan aku, tapi suara itu.
  12. Orang: Wen...Wen...Win..Win…
  13. Brother 2: Dia memanggil kita..seperti ini; Wen…Wen…Win..Win.. suaranya terdengar parau dan…
  14. Brother 1: Ada apa?
  15. Brother 2: Dia menangis, sambil memanggil nama kita.
  16. Brother 1: Mungkin itu ibu.
  17. Brother 2: Kau gila! Ibu sudah meninggal beberapa tahun lalu.
  18. Brother 1:Ibu meninggal? Kapan? Aku tidak tahu.
  19. Brother 2: Aku juga tidak tahu. Aku hanya mendengar ibu telah meninggal.
  20. Orang: Wen..Win..di mana kalian..ayo pulang…hari sudah petang nak.. 
  21. Brother 1: sekarang aku mendengarnya. Persis suara ibu.
  22. Orang: Win..Win..kamu harus minum obat.
  23. Brother 1: Apa kau sakit?
  24. Brother 2: Aku? Sakit apa?
  25. Brother 1: Coba, ingat-ingatlah. Kau pernah mengidap suatu penyakit?
  26. Brother 2: Sudah aku katakan! Aku tidak sakit. Aku sehat, sejak kecil. Ehm...ehm...Cuma mencret..
  27. Brother 1: Itu namanya sakit. Walupun sepele, tapi kalau dibiarkan saja, penyakitmu itu akan tumbuh, dan lama-kelamaan bisa membuatmu mati.
  28. Brother 2: tidak mugkin! Aku hanya mencret! Dan sekarang sudah sembuh! Apa kau melihatku ke toilet terus. Tidak kan?
  29. Brother 1: Aku tidak tahu, mungkin kau kecret di celana. Ha..ha..
  30. Brother 2: Sudahlah, aku capek! Aku mau istirahat sebentar. Jangan bangunkan aku! Biarkan aku terlelap sampai pagi!
  31. Brother 1: Baiklah, aku juga mau istirahat.

SEORANG IBU DATANG SAMBIL MEMBAWA PAYUNG

  1. Ibu: Wen..Wen..Win...Win..di mana kalian? Jangan main petak umpet! Sudah malam. Iya ibu menyerah. Ayo nak, pulang! Ibu sudah masak makanan kesukaan kalian. Jangan buat ibu takut (MENANGIS)
  2. Brother 1: Aduh! Suara siapa itu? Berisik sekali! Nyonya sedang apa?
  3. Ibu: aku sedang mencari kedua anakku. Mereka main di luar, dan sampai sekarang belum pulang. Aku sangat khawatir sekali. Tadi mereka mengajakku main petak umpet..Hiks..hiks...
  4. Brother 1: Sudah Nyonya, saya akan membantu mencari mereka. Namanya siapa Nyonya? Wen dan Win.
  5. Brother 1: mereka kembar?
  6. Ibu: iya..

BROTHER 1 KAGET MENDENGAR UCAPAN SANG  IBU TADI.

  1. Brother 1: kembar? (berkata pada diri sendiri) aku juga punya saudara kembar.
  2. Ibu: Iya, mereka kembar. Kalau yang satu sakit, maka yang lain juga akan sakit. Kalau yang satu sedih, maka yang lain juga akan merasakannya dan sebaliknya.
  3. Brother 1: Sudahlah ibu, jangan bersedih, pasti mereka akan ketemu.
  4. Ibu: Terima kasih nak. Kau sangat baik sekali.  

MEREKA TERUS BERJALAN SAMPAI PAGI, NAMUN TAK MENEMUKAN APA YANG MEREKA CARI

  1. Ibu: Wen..Wen..Win...di mana kalian...ibu tidak akan marah lagi. Ibu janji.
  2. Brother 1: memangnya kenapa Nonya?
  3. Ibu: Sebenarnya mereka sedang tidak main petak umpet, tapi mereka kabur sejak beberapa hari yang lalu. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, namun hasilnya nihil. Nol besar. Sampai aku bertemu kau.
  4. Brother 1: ada masalahkah Nyonya?
  5. Ibu: Tidak. Bukan masalah yang besar, Cuma kenakalan anak kecil biasa.
  6. Brother 1: Nyonya sudah melaporkan kejadian ini pada polisi?
  7. Ibu: sudah. Hiks..hiks..
  8. Bother 1: lalu?
  9. Ibu: mereka tidak mau tahu. Hiks..hiks..

DATANG BROTHER 2 DENGAN MEMBAWA SELEBARAN

  1. Brother 2: Wen, kau di situ rupanya. Aku ingin memperlihatkan sesuatu. Lihatlah!
  2. Brother 1: Selebaran biasa.
  3. Brother 2: Bacalah isinya.
  4.  Brother 1: Telah ditemukan  dua anak kecil. Umur sekitar 10 tahun. Memakai kaos warna putih, celana pendek dan sandal jepit warna biru dan merah. Keterangan lebih lanjut, datang ke kantor polisi di jalan Ampera No. 5 Wahayangan.  Apakah ini anak-anak ibu?
  5. Ibu: Iya. Sepertinya. Semoga  tidak terjadi apa-apa dengan mereka.
  6. Brother 2: Kita berdoa saja Nyonya. Sebaiknya kita ke sana.
  7. Brother 1: Aku setuju. Mari Nyonya!
  8. Ibu: Mari

MEREKA KE LUAR PANGGUNG, BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MUNCUL BROTHER 1 DAN 2

  1. Brother 2: Aku bingung.
  2. Brother 1: Kenapa?
  3. Brother 2: Kau lihat kedua anak kecil tadi. Mereka mirip dengan kita. Saat kita kabur dulu. Kaos putih, celana pendek dan sandal jepit. Mungkinkah ini kebetulan?
  4. Brother 1: Mungkin saja. Kita tidak pernah tahu rahasia Tuhan.
  5. Brother 2: Tuhan. Sejak kapan kita tinggal di lubang ini? Gua ini pengap dan busuk, seperti mulutmu.
  6. Brother 1: seperti mulutmu juga.
  7. Brother 2: Tempat ini sangat gelap. Aku takut!
  8. Brother 1: Syukurlah, sekarang kau mengakuinya!
  9. Brother 2: Aku lebih takut dari yang kau duga selama ini.
  10. Brother 1: Oh ya, aku ingat. Wanita itu mirip ibu, dan...
  11. Brother 2: Dan apa?
  12. Brother 1: Anak kecil tadi mati karena kehabisan oksigen.
  13. Brother 2: Mirip kita?
  14. Brother 1: Mirip kita beberapa puluh tahun yang lalu, atau berapa ratus tahun yang lalu?
  15. Brother 2: Sekarang kau yang mengigau. Masuklah, sebentar lagi mungkin akan turun hujan. Mereka mati, dan kita masih di sini, hidup dengan gua atau kau lebih senang menyebutnya lubang Wen-Win.