Sabtu, 27 Juli 2013

sayang,...

laila memandang Majnun dengan penuh cinta dan sayang. Dia bilang, "Sayang, jangan menyerah ya, kamu pasti bisa kok."  
"Saya tidak tahu mesti bangaimana lagi, "timpa Majnun. Semua sudah saya lakukan untuk memenuhi kebutuhan kita, dari asongan sampai semir sepatu."
"Sayang, semua sudah diatur, kita tinggal berusaha dan berdoa. Allah tahu. Jangan khawatir, Sayang, saya selalu ada untukkmu." 
Kata Laila menenangkan hati Majnun. 
***
sebenarnya, saya sudah bosan membaca atau mendengar kisah cinta itu. apa benar ada cinta dan ketulusan? apa benar demikian? saya jadi ragu. bahkan, ketika saya memandangnya, dia tidak pernah memandang saya. "Itu urusan dan masalah saya, " kata saya pada diri sendiri. semua harus pakai cinta..memang orang bisa kenyang hanya dengan cinta? ya, jelas tidaklah..orang butuh makan biar bisa hidup..untuk membeli makan orang butuh duit..terus kalau tidak bekerja, dapat uang dari mana? 
***
Ayolah sayang...hidup ini realistis...tidak mudah menghadapinya...? nikah butuh duit..sekolah anak butuh duit..ke kamar mandi saja butuh duit..apa yang tidak pakai duit, Sayang...tidak ada..cuma bernafas yang tidak butuh duit..itulah anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri..
Sayang, jangan diam saja..bergeraklah...apa sajakah..kerja apapun, yang penting halal..
malu? tidak sayang, saya tidak pernah malu dengan pekerjaanmu? saya selalu bangga dengan kamu..
gengsi? ah..tidak...walau gelarmu sarjana? sekali lagi tidak, Sayang. aku berani bersumpah..bener..
itulah dia..selalu memikirkan saya..saya pun selalu memikirkannya..
saya hanya ingin dia bergerak dan tidak mudah putus asa..sabar, disiplin, mau bekerja keras, dan tidak hanya berpangku tangan menunggu pemberian orang atau bantuan orang..dan tentunya tidak sombong..
***
saya tahu, saya sudah bekerja, sementara dia belum. tapi tak apalah saya akan selalu berdoa untuknya. 
***
Benar, Sayang..saya tahu..semua akan baik-baik saja..kamu hanya butuh bergerak dan bergerak lagi, demi masa depan anak-anak kita..iya Sayang, kalau kamu seperti itu, aku bisa marah...
 ***
Sayang, kamu pasti bisa. saya yakin itu..
Majnun memeluk Laila dengan mesranya..dan ucapan syukur kepada Tuhan atas diberikannya seorang istri yang mirip bidadari surga walaupun dia belum pernah ke sana..paling tidak surga dunia
 

Kamis, 25 Juli 2013

lakukan dan semua akan berjalan dengan Normal...

pernah ketika harus berjuang? lelah dan letih..
memang..kadang terasa menjemuhkna dan membosankan..
namun, ketika meraihnya dengan keikhlasan dan ketulusan maka akan berakhir dengan indah. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. yakin dan percaya..itu saja..
aku tahu kau tengah berjuang saat ini. menapaki jalan yang berkelok dan berliku, berusaha meraih apa yang kau inginkan..
bersabarlah karena semua itu proses..
mungkin kataku ini hanya sesumbar umpatan biasa
tapi tak apalah
hanya itu yang bisa kuucap untuk menyemangatimu
kau tahu itu
kalian juga tahu
bahwa doa dan cinta saling berurutan
bergandengan tangan sambil menapaki jalan
menengadah pada Tuhan tetang sesuatu yang diinginkan
bukan berarti ketika mendapat kenikmatan lantas lupa 
bukan itu yang kumaksud..
selalu dan setiap hari harus bersyukur
bersyukur atas segala kenikmatan dan semua yang diberikan-Nya kepada kita..

 

Minggu, 21 Juli 2013

lebaran ini...dan pilihan

aku takut ketika tak bisa melihatmu lagi. terkadang memalukan juga jika membaca tulisan ini. jadi, terpaksa aku menyimpannya untuk diriku sendiri karena aku terlalu malu untuk membacanya. mungkin aku tidak sadar atau bahkan terlampau sadar ketika menuliskannya. jujur, aku takut tidak bisa melihatmu lagi dan ketika aku melihatmu aku semakin takut tidak bisa dan tidak bisa lagi. hatiku sakit dan lebih sakit lagi ketika melihat kau menjadi orang gagal. ingin sekali ketika lebaran ini aku bisa mengajakmu ke rumah untuk kuperkenalkan dengan orang tuaku. namun, sepertinya itu hanya omong kosong dan khayalan. 
kau tahu, ketika ada yang lain, aku ingin menghapus jejakmu karena hanya mengingatku begitu sakit. aku ingin menghapusmu karena aku sudah lelah untuk menunggumu. berapa waktu lagi yang harus aku gunakan untuk menunggu dan menunggu lagi. butuh berapa tahun lagi? apakah tujuh tahun kurang laama? dan sekarang sudah hampir delapan tahun. aku menertawai diriku sendiri. bodohnya aku...hahhhh..menertawai kesedihanku dan ketololanku karena menunggu orang yang tak mau tahu dan tak peduli padaku. haaaahahahhhhha...seperti kisah pada novel-novel yang belum ada ujungnya..
hingga bulan puasa ini aku akan lebih berusaha dan proses ini mungkin akan menjadi ikhtiarku yang terakhir. selanjutnya aku hanya akan berpijak pada sesorang lain yang sedang menungguku di sudut yang lain lagi dan maafkan aku karena tidak bisa menunggu lebih lama lagi...
tapi, apakah bisa? entahlah..
setiap aku ingin mencari jalan lain, semakin sakit yang kurasakan..
dan, aku masih berharap sms atu telpon darimu..dan khayalan serta mimpi indahku yang tak pernah terwujud...
apakah kau juga merasakan yang sama...?
tapi, ketika aku bisa melihatmu dengan yang kau sayangi mungkin itu lebih baik dan sakit akan berlalu lebih cepat..barangkali...
yang jelas, sampai detik ini aku tidak bisa berbohong..
that bla bla bla bla...